Sabtu, 25 Desember 2010

syair kehidupan


hidup itu {praktek}


Kenang lama tengah keheningan
Di kelam kesunyian malam
Hanya menggaung kaki tak terperanjak
Membisu di pertapaan malam
Sampai denting hati di titik nol
Arti hakiki di cari cari
Ayat ayat kasih di peluk

Melukis kabut tanpa dimensi
Di berapa langkah tubuh singgah
Seberapa jauh jejak sampai manusia lacak
Hidup itu hidup
Hidup tak di kata

Menuai sepenggalah kata dengan memecah asa kemustakhilan
Selaksa angan buta
Larut di arus deras mimpi
Jauh menjauh
Semakin jauh diri memandang hati
Menilai diri semakin asing


NB : Dari kata yang jauh terpelesat mungkin tak kau temukan arti tersirat, dari sajak sajaknya hanya dialog setan yang tak terjemahkan,kata kata pedat,sesat.pergelaran kata kata tersendat di saat saat istirah. Beragam arti kehidupan, ketahuilah ia tetap dan terus berjalan, hilangkan arti teori,hidup itu praktek ( tak hanya sekedar perjuangan ).Bahkan tak enggan orang beranggapan hidup itu sudah susah,kenapa juga masih kau pikirkan yang susah susah ( arti kehidupan ). Di rambatan renungan kesunyian berpautan setitik pencerahan ” Laa Yukallifullohu Nafsan Illaa Wus aha ”


Selasa, 14 Desember 2010

puisi perpisahan


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeiuQpUDDD8usr30SwvmQuqSJOl-ebQJEiLKPqPYSFOxCokBCudEnqYtVW4kziTQ63cHqM9piQmGrUqOhfGR6hrddolIlMRdSXpIM-JCbQySlXd1ULrYfYZz4NNzByRNTFT-StodWW6HE/s1600/m.jpg

Perpisahan

Biarkan masa lalu lepas
Untaian waktu tak lagi kembali
Doa saja tinggal kini
Insafi hati akan Jalan-Nya

Asa dan pilu kian padu
Nodai hati hadirkan duka
Teringat tiada pergi tanpa kenangan
Oh perpisahan hantui setiap insan

Dari relung hati terbersit
Untuk hidup begitu hanyut itu
Andai segala daya kumiliki
Aku ingin hidup lebih berarti

Sabtu, 04 Desember 2010

wangi mu yang tertinggal




puisi ini,adalah gambaran dari kehidupan cinta yg setiap orang pasti mengalmi y puisi yg tlah saya tulis dg spnuh hatiini,adalah puisi yg terbaik yg prnah saya tulis.ayo kita baca dan renungkan sama sama..."

wangi mu yang tertinggal





wangi mu yang tertinggal
wangi mu yang tertinggal
wangi mu yang tertinggal






Aku masih menanti sang matahari pagi menggeliat dan membuka kelopak matanya Aku masih menanti kabut tipis berlari bersama butiran embun di ujung ilalang Aku masih menanti pagi ini kau hujani aku dengan cahayamu Karena pagi ini ingin kurajut sebuah pelangi untukmu Dengan warna-warna teduh yang terpancar dari kelembutanmu Merah ..kuning …hijau …biru….ungu …putih …. Yang ku rajut seperti selendang bidadari Untuk kau kenakan saat keteguhanku merengkuhmu.. Lihatlah pada birunya langit Pelangi itu terbentang indah hingga ke batas cakrawala Dan bias rona merahnya menyapu wajah tulusmu Hingga dalam binar matamu tergambar beningnya sebuah hati Mungkin aku akan tetap disini menanti malam menyuguhkan mimpi Dan melihat betapa cantiknya dirimu dengan selendang bidadari itu .. Walaupun aku takut sulaman mimpi itu selalu pergi Walaupun aku tak mampu memupuskan ragu ini Biarlah aku menunggumu …

-
pacar yang hilang kembali datang di ujud baru engkaulah itu! menitis sinta pada mata drupadi pada pipi lalu dayang sumbi pada cantikmu abadi purbasari putri bungsu pada rimbun rambutmu mengapa tak dengar sampai hingar kuseru tanpa suara mengapa tak hirau sampai parau kusapa tanpa kata lewatmu kelewat terburu sejenak tak singgah di serambi hati untuk bersetuju dan bikin janji
-

Sekalipun tak kumiliki engkau tetap milikku Selalu saja beterbangan di kamar masing-masing, sekelompok binatang purba bernama rindu, mendengung-dengung taringnya runcing menyengat bukan kulit tapi nadi, membengkak hari ke hari (mengapa mengusik sarangnya?) Ingin lupa ujud kamarmu yang hafal kamarku saja: buku-buku map-map tumpukan pekerjaan yang terbengkalai Tamasya tamasya kita bunuhlah sebisanya racun paling dahsyat paling nikmat bagi santapan kenangan

-
Ada wangimu tertinggal pada jari-jariku. Melekat dalam mata waktu mencoba terpejam Lalu begitu saja teringat saat-saat. Di pelataran rumah yang sama. Kursi masih mungkin berganti letak. Seperti hati? Tak tahu pasti. Kau juga Iseng kubaca bintangmu dalam astrologi. Lalu juga bintangku Majalah itu tentunya menipu kita tapi engkau tersenyum. aku juga Harapan itu meluncur tiba-tiba Sekelompok laba-laba membentangkan jaring. Bulan terperangkap Ada wangimu tertinggal pada jari-jariku. Ada wangimu melekat di mana-mana. Jangan hapuskan! Malaikat pun tak kan mampu mencucinya.
-

kudengar lagi dekak batu gilingan
kepulan asap di tungku membungkus baju kurungmu
pada subuh yang belum usai
kuraba tonggak tua rumah gadang yang berbulu digaruk kucing
di situ puisiku pertama kali menyerpih
melekat sebagai debu yang mengambang di langit-langit pagu
dapurmu

kudengar lagi sijingkat atah di ujung tampian
dedak yang berdenging di lantai tanah rumah kita
dan matamu menggambar sawah berjenjang
batang-batang padi menggembung seperti pantau yang hamil
dari sana gabah bersembulan
mengulai dari tangkai
seperti anak-anakmu, ati
ada yang bernas ada yang hampa

kudengar lagi kecimpung tawas dalam kuali
sore itu aku pulang membawa sejinjing belut dan anak gurami
yang kukail di batang air sialang
“kita goreng sama peria atau asam pedas saja?” tawarmu

kudengar lagi, hujan batu berderu di langit kampung
dentangnya menyerang loteng bilikku
subuh seperti mau runtuh
ke dalam secerek air yang telah kau panaskan
lalu secangkir kahwa mengepul
“menjelang berangkat, minumlah
seperti bangau betina sebelum meninggalkan kubangan,” ucapmu
dari anak jenjang pertama
aku turun mengayun lambai
di laman
di tampuk embun
puisiku karam
tersangkut pada kelopak kembang tiga bulan

kudengar lagi kicau pipik tuai
musim bertanam yang riang
lalang-lalang mengungsi ke belukar mintalak
sebab sawah-sawah digenang
ke sana aku mandi-mandi
memakai baju tut wuri handayani
“cepat pulang,” sesalmu
aku pun berlari
percikan lumpur melewati kepala
ingat kambing yang belum dikeluarkan
ingat kulit manis yang belum diangkat dari jemuran
ingat buku bergaris petak dan pr matematika
juga karangan singkat
yang harus dirangkai dengan huruf tegak bersambung
tapi puisiku berdetak di roda bendi
seakan ada yang meningkah rabana
menuntun suara gadis penyanyi kasidah

batinku melulung meniti bansi para bujang
yang kesepian di dangau ladang

aku dengar lagi gesek mata pisau penetek mayang nira
diasah bapak di batu gerinda
dan gerahamku selalu ngilu karenanya
sengilu ketika akhirnya bapak berperangai musang
menerkam-hilang
dari kandang ke kandangrumah gadang

kudengar lagi gerutumu di balik pintu
tentang cengkeh yang terjual murah
harga racun padi yang menanjak
dan bapak yang tak pulang-pulang

selalu kudengar semua, ati
sembari mengintipmu menangis di balik kelambu dipan
selalu
di pelukmu aku ingin rubuh
menghirup tubuhmu yang bau asap
meski dari dari ranah yang tak terdekap
di mana aku kini tersekap.

Sabtu, 27 November 2010


indah y cinta seindah pagi hari........"
dunia takkan berwarna tanpa cinta.
namun cinta takkan selama y indah,

hargailah cinta walau hanya sedetik,
artikan lah cinta,sejauh mata memandang
langit.namun jangan artikan cinta seperti
debu.melayang dan jatuh begitu saja,tanpa arti dan makna.

takkan ada cinta jika tak ada kehidupan...."ada y kehidupan krna ada y cinta...."cinta adalah bagian penting dalam hidup.

Minggu, 21 November 2010

cinta dan luka



bening y embun pagi......" sebening cinta yang pernah singgah dalam hati q,elok y warna pelangi,,"se elok paras cantik wajah mu.dunia terasa asing bagi q sa"at kau pergi dari hidup q.cinta yg tulus,menyisakan kenangan beselimutkan air mata.kasih sayang yg sejati,berubah seakan menjadi kebimbangan yg melahirkan sati tanda tanya. ma"af kanlah aku,yang tak bisa menjaga cinta mu. ma"afkanlah aku,yang tak pernah bisa seperti yg kau pinta.dan= ma"afkanlah aku,karna bukan kebahagia"an yg kau dapat kan dari diri q.tapi. aku memang tak sempurna,,,,"namun aku dan hati q,berusaha untuk mencintaimu dengan cara yang sempurna. q lukis malam dengan angan angan....." q pahat langit dengan bayang bayang....." masih mungkinkah...." pintu hatimu dapat q buka,dengan kunci yang pernah q patah kan. semua pedih coba untuk q buang...." semua mimpi mimpi kini telah pulang," bersama engkau yang telah hilang......"






by

sang pencinta




Jumat, 19 November 2010








di hening y malam .....

dingin menusuk tulang,q terpaku dalam bayang mu.indah purnama bersinar melenglapi risalah cinta dalam hati.
setiap detik dentang jam berlalu....q terlena dalam buai asmara dalam dada.
kan q jaga sekeping cinta ini dan q bingkai indah di hati q.takkan hilang di hempas gelombang dan takkan usang di telan waktu.gita cita cinta yg bersemi,dan berbunga di hati hanyalah dirimu,krna mu q mengenal arti cinta,karna cintamu q mengerti akan arti di cintai,pengang lah tangan q sa"at kau ada di samping q,peluklah tubuh q sa"at q memeluk erat tubuh mu.dirimu berada dalam diri q,namamu telah menyandu dalam darah q.